Kosmos 482 Jatuh di Samudra Hindia: Satelit Uni Soviet yang Mengorbit Selama 53 Tahun

Jakarta, 09 Juni 2025 – Objek antariksa legendaris, Kosmos 482, akhirnya jatuh ke Bumi setelah lebih dari lima dekade mengorbit. Satelit milik Uni Soviet (sekarang Rusia) ini diluncurkan pada tahun 1972 dan semula dirancang untuk misi pendaratan di Planet Venus.

Lokasi Jatuhnya Kosmos 482 di Wilayah Indonesia

Menurut laporan dari badan antariksa Rusia (Roscosmos), Kosmos 482 jatuh di kawasan Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat Jakarta. Lokasi jatuhnya diperkirakan berada sekitar 560 km barat daya Pulau Andaman Tengah, jauh dari wilayah berpenduduk.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Pusat Riset Antariksa, memastikan bahwa objek antariksa tersebut telah dipantau secara intensif sejak beberapa minggu sebelum jatuh. Mereka menegaskan bahwa modul pendarat dengan pelindung panas berbahan titanium yang sangat kuat dipastikan jatuh dalam kondisi utuh dan tidak membahayakan masyarakat.

Kosmos 482: Misi Gagal ke Venus yang Jadi Sampah Antariksa

Kosmos 482 awalnya merupakan bagian dari program eksplorasi Venera, yaitu misi Uni Soviet untuk meneliti Planet Venus. Namun sayangnya, misi ini gagal mencapai orbit Venus akibat kerusakan pada tahap akhir peluncuran.

Menurut Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, satelit ini telah mengorbit Bumi dalam lintasan elips sejak kegagalannya pada Maret 1972. “Kosmos 482 adalah wahana antariksa untuk misi ke Venus, namun gagal dan bertahan di orbit Bumi selama 53 tahun,” ujarnya pada Senin (5/5/2025).

Proses Jatuhnya Kosmos 482 Seperti Bola Api

Kosmos 482 mulai memasuki atmosfer Bumi saat mencapai ketinggian sekitar 120 km. Dalam waktu beberapa menit, modul pendarat tersebut jatuh dengan kecepatan tinggi, menimbulkan efek visual seperti meteor besar atau bola api yang meluncur di langit.

Modul pendarat ini memiliki bobot sekitar 0,5 ton, berbentuk bola dengan diameter satu meter, dan dirancang sangat tangguh untuk menahan suhu ekstrem saat menembus atmosfer Venus. Oleh karena itu, saat memasuki atmosfer Bumi, ia tetap utuh dan terlihat menyala terang.

Riwayat Kosmos 482: Dari Empat Bagian Menjadi Satu yang Bertahan

Sejak diluncurkan, wahana ini sempat pecah menjadi empat bagian. Dua bagian kecil jatuh tak lama setelah peluncuran pada 1972, sementara bagian terbesar (sekitar 0,7 ton) jatuh pada Mei 1981. Bagian terakhir yang jatuh tahun ini adalah modul pendarat yang dirancang paling kuat dari semuanya.

Pemantauan Orbit dan Keamanan Wilayah Jatuh

BRIN melalui Pusat Riset Antariksa menegaskan pentingnya pemantauan orbit objek antariksa seperti Kosmos 482. Dengan memperhatikan lintasan akhir, mereka berhasil memprediksi lokasi jatuhnya dan memastikan bahwa area tersebut berada di perairan, bukan di wilayah pemukiman.

Pemantauan seperti ini krusial untuk keamanan dan mitigasi risiko jatuhnya sampah antariksa di masa mendatang.

Kesimpulan: Kosmos 482 Berakhir di Bumi Setelah Misi Gagal ke Venus

Setelah mengorbit selama lebih dari setengah abad, Kosmos 482 resmi menjadi bagian dari sejarah sebagai satelit antariksa yang bertahan paling lama di orbit tanpa misi aktif. Meski gagal mencapai Venus, perjalanannya selama 53 tahun memberi banyak pelajaran mengenai dinamika sampah antariksa dan pentingnya pemantauan orbit benda luar angkasa.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *